Sejarah Perkembangan Musik Dunia (Masa Awal Hingga Modern)


Sejarah Musik Dunia berawal dari perkembangan musik yang muncul di dunia barat. Dalam sejarah musik barat dapat diklasifikasikan dalam segmen perkembangan teknik komposisi dan praktik memainkan musik berdasarkan zaman dan gaya musiknya. Sedangkan perkembangan sejarah musik timur belum dapat disusun berhubungan jenis komposisi musik yang dihasikan dan masih berkisar dalam bentuk musik vokal.

Guna mengerti secara lebih jauh berbagai pengaruh-pengaruh seni musik barat terhadap seni musik Nusantara, baik bila kita pelajari terlebih dahulu tentang perkembangan musik dunia (khususnya Barat). Kita akan melihat perkembangan aliran musik Barat itu mulai dari periode awal Masehi sampai pra-modern.

1. Musik Periode awal Masehi (± 0-100)
Musik pada periode ini umumnya merupakan musik rohani untuk pemujaan kepada Tuhan. Di Roma, Paus Gregorius (pemimpin Gereja Katolik sejak tahun 590-604) mempengaruhi perkembangan musik vokal yang kemudian disebut musik Gregorian. Musik gregorian ditulis dengan notasi balok yang masih sederhana.

Pada periode awal masehi instrumen musik orgel pertama kali ditemukan dan dibuat oleh Harun Al-Rasyid. Alat ini memacu pertumbuhan musik paduan suara polifoni dan musik organum.

Tokoh-tokoh musik periode ini antara lain:
1. Ambrosius,
2. Gregorius, dan
3. Harun Al-Rasyid.
Orgel pipa pada masa awalnya harus di pompa dengan tenaga manusia

2. Musik Zaman Pertengahan (± 1000-1500)
Pada zaman pertengahan ini muncul berbagai penemuan baru di bidang musik. Pada zaman ini Guido Arezzo telah menemukan sistem heksakor, yaitu membaca notasi dengan solmisasi (do-re-mi-fa-sol-la-si-do) yang terus digunakan sampai sekarang dan menotasikan musik ke dalam not balok.

Heksakor berasal dari bahasa Yunani, hexa= enam chord (dara chorde)= dawai, (suatu deretan enam nada berturut-turut dengan interval setengah nada ditengah-tengah).

Jika kita hafal keenam nada tersebut kita dapat menyanyikan lagu yang belum kita kenal secara “Prima Vista” (sekali lihat). Guna mempermudah dalam menghafalkan keenam nada tersebut maka tiap nada dalam Heksakord diberi satu suku kata sebagai nama. Sudah kita pelajari di kelas satu, suku kata-suku kata ini berasal dari Himne Santo Johanes (abad 8): Ut, Re, Mi, Fa, Sol, dan La.

Musik kerohanian mempengaruhi musik rakyat pada umumnya, dan sebaliknya musik rakyat turut mempengaruhi musik rohani. Musik paduan suara dan pemakaian instrumen orgel makin berkembang dan tersebar ke berbagai kota di Eropa.

Perkembangan selanjutnya, berkat adanya dasar teori yang dikembangkan oleh Phytagoras dan Guido Arezzo, sistem notasi dan aransemen musik berkembang menjadi suatu pengetahuan khusus yang mendorong munculnya komponis-komponis. Seorang komponis yang terkenal pada zaman itu ialah Guillaume Dufay.

3. Musik Zaman Renaissance (± 1500-1600)
Renaissance berarti kelahiran kembali. Renaissance berarti periode membangun kebudayaan yang pernah gemilang sebelum periode pertengahan. Ilmu pengetahuan berkembang dengan sangat cepat, meluas ke mana-mana. Musik pun dipelajari sebagai salah satu ilmu pengetahuan di universitas-universitas.

Pada zaman ini perkembangan musik gereja merosot. Sedangkan musik duniawi mulai mendapat perhatian dan kedudukan yang penting di masyarakat. Sebelumnya, instrumen musik hanya digunakan sebagai pengiring lagu yang kemudian mulai dibuat komposisinya. Instrumen orgel mulai mendapat perhatian di Italia dan Jerman, sedangkan  di Inggris lebih memperhatikan instrumen pendahulu piano yaitu virginal.

Inti dalam perkembangan musik zaman Renaissance adalah adanya refomasi agama katolik pada tahun 1517 dengan pertumbuhan musik gereja protestan yang dipelopori oleh Dr. Martin Luther (1483-1546). Dalam liturgi Luther, ia mengharuskan lagu gereja dinyanyikan dalam bahasa rakyat. Martin Luther merupakan pembina koral evangelis yang mengajarkan lagu-lagu syair dan mengolah lagu-lagu kotbah gereja. Bahkan beliau juga membuat lagu-lagu baru, seperti Ein Fester Burg ist Unser Gott dengan bantuan sahabatnya Johann Walther (1496-1570) dan Heinrich Schuetz (1585-1672), seorang pencipta musik gereja evangelis yang terbesar sebelum Johann Sebastian Bach.
4. Musik Zaman Barok (± 1685-1750)
Istilah "barok" dan "rokoko" dipinjam dari dunia arsitektur. Musik pada zaman ini sangat istimewa, karena pemakaian nada-nada penghias (ornament) yang dianggap membawa gejala permainan keterampilan teknik tinggi, lancar, dan lincah. Dalam penampilan bermusiknya ada perbedaan dinamik antara bagian keras (forte) dan lembut (piano). Bentuk musik yang tumbuh khas dalam masa ini adalah permainan musik instrumen bercerita (suita), permainan Instrumentalia (sonata), hidangan musik yang sifatnya mulia (kantata), dan hidangan orkes simfoni yang diselingi permainan solo sebuah instrumen (concerto).

Komponis besar pada zaman ini adalah Johann Sebastian Bach (16851750) dan George Friederich Handel (1685-1759).
Tokoh Musik Zaman Barok "Johann Sebastian Bach"

5. Musik Zaman Klasik (± 1750-1800)
Istilah "klasik" mengambil suatu bentuk jenis pada dunia sastra, yang memberi ciri-ciri ketaatan pada kaidah-kaidah formal bentuk dan struktur komposisi dalam mencapai keseimbangan dan kesempurnaan musik. Zaman klasik dimulai sepeninggal Bach dan Handel (1750). Ciri utama musik klasik antara lain:
a. Pembatasan penggunaan nada-nada penghias (ornament)
b. Penggunaan akor trinada
c. Penggunaan crescendo dan decrescendo
d. Penggunaan accelerando (mempercepat tempo) dan ritardando (memperlambat tempo) dalam penyajian musik

Bentuk musik sonata, simfoni, concerto, dan karya-karya lepas (pieces) mengalami pendalaman dan penyempurnaan yang ekspansif. Komponis yang terpenting pada zaman klasik adalah John Stamitz, Franz Joseph Haydn, dan Wolfgang Amadeus Mozart.
Franz Joseph Haydn sedang memimpin latihan kuartet
6. Musik Zaman Romantik (± 1750-1875)
Zaman romantik dalam perkembangan musik dianggap lebih mengutamakan keakuan besar yang subjektif guna memenuhi kepribadian Individu yang bebas dan tidak terbatas. Dalam sajian musiknya, nada-nada penghias tidak dipakai kecuali trill. Perhatian musiknya banyak ditekankan pada masalah dinamik. Sebagai media ekspresi diri sangat banyak diciptakan bentuk-bentuk musik seperti simfoni, variasi, konser, opera, sonata, dan karya-karya fantasi tunggal (pieces). Zaman romantik telah berhasil melahirkan banyak komponis dengan karya musik berkualitas tinggi, seperti: Ludwig van Beethoven (1770-1827), Franz Peter Schubert (1797-1823), Felix Jackob Ludwig Mendelssohn-Bartholdy (1809-1847), Francois Frederic Chopin (1810-1849), Robert Alexander Schumann (1810-1856), Franz Liszt (1811-1866). Louis Hector Berlioz (1803-1869), Anton Bruckner (1824-1896), Johannes Brahms (1833-1896), Modest Moussorgsky (1839-1881), Nicholas Rimsky Karsikov (1844-1908), dan Wilhelm Richard Wagner (1813-1883) yang karena jumlah karyanya dikenal sebagai "Bapak Opera".
Tokoh Musik Zaman Romantik "Franz Peter Schubert"

7. Musik Pra-Modern (± abad 18 - abad 19)
Sesungguhnya zaman kebesaran romantik telah selesai sepeninggal Wagner. Sejak saat itu muncullah usaha-usaha untuk mencari kemungkinan atau alternatif baru menuju pembaharuan gaya yang lebih tegas, dan itu berarti revolusi dalam perkembangan musik.
Tokoh-tokoh revolusioner perkembangan musik pramodern ini antara lain:
Cesar Auguste Franck (1822-1890) dari Belgia,
Gustav Mahler (1869-1911) dari Polandia,
Richard Strauss ($643949) dari Jerman,
Sergei Rachmaninoff ( 187 3-1943) dari Rusia.

8. Musik Modern (Abad 20 sampai Sekarang)
Janin musik modern adalah ekperimen komposisi di Konservatori Paris, yang dilakukan dengan gamelan, hibah dari Nederland tahun 1887 bagi HUT ke-100 tahun Revolusi Perancis 1889. Komponis musik modern dimulai pada tokoh Claude Achille Debussy (1862-1918) sebagai pelopor impresionisme. Musik Debussy mengkolaborasikan berbagai sistem tonal pentatonik (gamelan Jawa) dalam karya musiknya. lnstrumentasi dalam orkes mengalami perubahan dengan lebih condong ke ekonomi-orkes, berupa ansambel kecil. Skala nada pentatonis merupakan sesuatu yang fleksibel. Akornya menarik, eksotis, aneh tapi memaksa orang untuk mendengar. Musiknya memberikan suasana tersendiri yang memberikan pengaruh luar biasa bagi pendengar. Komponis ternama zaman modern di antaranya: Richard Strauss (1864-1947), Arnold Schoenberg (1874-1951), Bela Bartok (1881-1945), dan lgor Stravinsky (1882-1971). Mereka merupakan komponis ekspresionis modern.

Salah satu tujuan sikap modernisme yaitu emansipasi dan pembebasan dari dan pembatasan, keterbelengguan, dan keterikatan dasar. Musik abad 20 menyukai ketidakteraturan karena menimbulkan ketegangan tekateki yang tidak terduga. Cerminan dinamika waktu dipahami dengan banyak dilakukannya pendekatan terhadap bunyi-bunyi sekeliling seperti suasana kota, lalu lintas, kantor, pabrik, terminal bus, dan stasiun kereta api.

Perkembangan awal teknologi elektronik audio visual (dinamo, telegraf, telepon, gramafon, radio, film, piringan hitam, dsb) pada permulaan abad 20, memberikan peluang ke arah medan kebebasan suara yang luas.

Episode baru perkembangan musik modern abad ke-20 ditandai pada tahun 1940-an. Kemajuan pesat musik elektronik banyak ditentukan di stasiun radio dan studio rekaman musik. Pierre Schaeffer, seorang teknisi Radio diffusion Television Francaise (RTF) membuat rekaman musik elektronik yang disebut musik konkrit. Pada tanggal 5 Oktober 1948 musik konkrit disiarkan di Paris dalam acara "Konser Bunyi". Konser ini mendapat sambutan publik secara luas yang melahirkan jenis musik baru. Penyiaran musik secara luas tersebut dikenal sebagai musik elektronik.

Tahun 1960-an, perkembangan media musik elektronik semakin pesat dengan lahirnya alat seperti synthesizer, media perekam multijalur (multitrack), multimedia elektronik, dan komputer. Muncul tokoh-tokoh musik kontemporer seperti Luciano Berio, Bruno Maderna, Henri Pousseur, Luc Ferrari, Philip Glass, Steve Reich, Lou Harrison, dan masih banyak lagi lainnya. Jenis-jenis musik baru dengan berbagai faham, aliran, dan gaya terus bermunculan. Liberalisasi musik terjadi di mana-mana. Banyak jenis baru musik kontemporer yang begitu muncul langsung mati, atau hanya mampu bertahan sebentar. Kesesaatan (temporary) merupakan salah satu ciri paling menonjol dari sifat-sifat musik kontemporer.

Perkembangan tren musik perkusi, musik rakyat, teater musik, musik film, rock, jazz, gamelan, musik populer, musik hiburan, dan musik-musik lainnya juga telah menjadi tanda-tanda budaya umum (urban culture) musik abad 20. Musik telah menjadi bahasa kode keseharian yang sama-sama disepakati kebutuhannya.

Comments

Popular posts from this blog

APAKAH BLOG ITU???